Jumat, 11 Maret 2016

Kolesterol Baik Tidak Selalu Menguntungkan



High density lipoprotein (HDL), atau yang lebih dikenal sebagai ‘kolesterol baik’, tenyata tidak selalu dapat membantu manusia. Bahkan, ‘kolesterol baik’ dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada beberapa orang.

‘Kolesterol baik’ sendiri selama ini dianggap sebagai kolesterol yang menguntungkan bagi manusia karena bisa mengangkut zat berbahaya jauh dari dinding arteri.

Tapi, sebuah penelitian dari British Heart Foundation-funded Cambridge University telah mengklaim bahwa beberapa orang bisa mendapat efek yang negatif dari ‘Kolesterol baik’ ini.

Studi tersebut menyebutkan bahwa mutasi genetik tertentu dapat membuat ‘kolesterol baik’ menjadi pahlawan zat berbahaya untuk menimbulkan risiko kardiovaskular.

Sebagai salah satu contoh, para peneti mengamati seorang yang memiliki gen SCARB1 dan memiliki tingkat HDL tinggi. Namun, mereka menemukan bahwa risiko terkena penyakit jantung pada orang tersebut 80% lebih besar dibandingkan mereka yang tidak mengalami mutasi gen.

"Kami menemukan bahwa orang yang membawa mutasi genetik yang langka, tidak mendapat kebaikan dari 'kolesterol baik', bahkan hal itu dapat menimbulkan risiko penyakit jantung yang lebih besar,” kata salah seorang peneliti, Dr Adam Butterworth, dikutip dari Western Daily Press, Jumat (11/3).

Artikel Terkait